Sabtu, 31 Juli 2010

Pahitnya Dunia

Hari ini kembali kumembuat
satu orang anakku mengalirkan air mata

Kutatap wajahnya yang berbalur air mata
entah telah berapa lama dia menggenang dan mengalir dari sana

Aku tak mau pindah bunda ... bisikmu pilu
Kau harus pindah ... kataku sedih

Aku sulit beradaptasi lagi bunda
Kau bisa ... dan kuharap kau bisa
Kataku pasti, sambil berusaha memalingkan mukaku
Kalau kau tahu .. akupun berduka

Kembali aku terpaksa mengorbankan orang lain
Disaat ada yang salah
Tuhan ... aku tak tahu apa keputusanku benar adanya
Tuhan ... aku tak tahu apakah ini yang terbaik untuk dia

Menjadi penentu ... dari hari ke hari ... berat ... kurasa
Mesti kucoba melalui dengan senyum termanis yang aku bisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar