Sabtu, 18 Juli 2009

ANAK EMAS

Dalam suatu organisasi selalu terjadi pendapat-pendapat yang berbeda dari anggota organisasi, tentang sistem, tentang peraturan maupun tentang pribadi masing-masing anggota... yang kadang dapat menimbulkan friksi. Namun pendapat-pendapat yang berbeda ini sesungguhnya merupakan kekuatan yang baik untuk berjalannya organisasi itu sendiri jika dapat dikelola dengan baik, karena banyaknya sudut pandang, dapat meminimalisir kesalahan dalam menentukan sikap organisasi.

Pendapat terhadap atasan ... penilaian terhadap sikap atasanpun dapat berbeda-beda.

Anggota organisasi, secara sengaja maupun tidak sengaja seringkali memberi penilaian yang berbeda-beda terhadap atasannya.

Ada yang merasakan sikap atasan biasa-biasa saja, ada yang merasakan tidak disukai atasannya ... namun ada juga yang merasakan sangat disayangi oleh atasannya.

Dalam pengamatan saya, sikap atasan seringkali dinilai "biasa-biasa saja" terhadap dirinya ... jika karyawan tersebut memang bekerja "biasa-biasa saja" dalam melakukan tugasnya. Penting baginya bekerja sesuai standar, tidak melakukan kesalahan, bekerja sesuai job disc ... cukup.

Bagaimana dengan pendapat disukai atau tidak disukai oleh atasannya ... ?

Biasanya ini terjadi pada karyawan-karyawan yang "berbeda" ... bisa terjadi pada karyawan yang memiliki kinerja "lebih" ... bisa lebih baik atau juga lebih buruk.

Rasa tidak disukai, mungkin muncul pada karyawan yang kinerjanya "lebih buruk, karena atasan akan memberi lebih banyak teguran padanya ... sehingga tercipta opini tidak disukai. namun bukan tidak menutup kemungkinan opini tidak disukai ini muncul juga pada karyawan yang bekerja "lebih baik", karena atasan tidak merespon sesuai harapan yang diinginkan, terutama sekali atasan yang tidak memiliki "pengetahuan lebih baik" daripada bawahannya, sehingga ide, kreatifitas karyawan yang bekerja "lebih baik" itu terlihat aneh dan berlebihan.

Kalau rasa tidak disukai akan menuai rasa tidak suka.
Rasa disukaipun akan menuai rasa suka.

Rasa disukai ... sebenarnya adalah energi positif dalam suatu organisasi formal maupun nonformal... rasa disukai dapat menggerakkan semangat anggota dalam bekerja dan mewujudkan visi dan misi organisasi.

Sejarah telah membuktikan betapa besar pengaruh rasa suka terhadap figur seseorang dapat berpengaruh dahsyat terhadap suatu organisasi ... loyalitas dan fanatisme yang muncul dapat menjadi kekuatan yang luar biasa sehingga mengalahkan logika dan tenaga.
kita lihat bagaimana Hitler ... dengan pengaruhnya, telah membawa Jerman menjadi kuat dan berkuasa ... Soekarno, Soeharto, Megawati ... dan masih banyak lagi tokoh dunia yang hadir dan didukung oleh banyak orang ... karena rasa suka !

Sudah seharusnya seorang pimpinan organisasi, bersikap dan berperilaku yang mengakibatkan anggotanya merasa suka dan disukai oleh anggotanya.

Kalau kemudian dirasakan oleh anggota tersebut sebagai ... anak emas, istimewa, didukung, ditunggu idenya ... adalah buah dari hasil pendekatan yang dilakukan oleh seorang pimpinan ... seharusnya tidak perlu menjadikan seorang pimpinan "gerah" karenanya.

Rasa "diemaskan" ... merupakan modal seorang pimpinan untuk terus memacu dan memacu semangatnya untuk terus berkarya dan berkarya untuk organisasi, karena sesungguhnya kesuksesan organisasi tidak mungkin hanya dilakukan oleh anda sendiri, anak emas - anak emas anda-lah ujung tombak ... yang akan membawa kesuksesan organisasi kedepan.

Untuk itu ... sebagai pimpinan marilah kita ciptakan anak emas - anak emas ... sebanyak kita bisa. ... dan sebagai anak buah marilah kita tumbuhkan ide-ide baru, kinerja yang "luarbiasa" sehingga kita menjadi anak emas bagi atasan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar