Sistim korelasi peradapan dengan tahun masehi memiliki substansi yang sederhana dalam bentuk komunitas manusia. Maupun eksitensi science dan tekhnologi. Signifikansi peradapan yang ditetapkan dari sekala waktu inipun masih terbuka ruang penafsiran dalam sejarah peradapan manusia. Peradapan agama samawi yang memiliki ciri dari inovasi al -kitab membentuk logika yang datang nya dari beberapa aspek eksitensi religius yang berbeda 9 Islam, nasrani dan yahudi.). Atau dapat dianologikan deng perbedaan peradapan zabur, taurat, injil dan alqur’an .
Aspek waktu yang terbentuk pun masing-masing memiliki tingkat rasionalitas dan transparansi yang berbeda. Dengan kemampuan untuk mengelominir peradapan yang ditetapkan dengan standard science dan teknologi memiliki rasio empiris yang optimal. Sedangkan penjabaran eksitensi wahyu atau eksitensi firman Allah Swt dalam generalisasi Al Qur’an dapat mereinterprestasi logika peradapan yang terdapat diujung peradapan manusia yaitu pada tahun 574 M atau 1 Hijriah. Interprestasi ini menggunakan sistem sequential ( berjalan [pada waktu] ) yang ditetapkan oleh peradapan agama-agama samawi dengan bentuk yang dinamis. Dalam generalisasi al qur’an pandangan yang menunjukan pengaruh terhadap rasionalitas wahyu dan atau firman Allah SWT terbentuk menuju dari arah kesempurnaan peradapan yang terdapat di penghujung zaman. Peradapan ISLAM YANG DIBENTUK DARI FAKULTAS KENABIAN MUHAMAD SAW terjadi dihari interprestasi makna peradapan yang sebenarnya telah terjadi pada ke 25 rasul atau nabi pasca kenabian Muhamad SAW.
Pandangan generalisasi Al Qur’an telah membentuk sistim nilai yang maju dari peradapan transpalasi nilai : yang kemudian baik secara langsung ( Direct ) maupun tidak langsung ( un direct) terhadap fakultas kenabian Muhamad SAW. Dalam gagasan ini ditetapkan oleh Herman soewandi yang mensinyalir dengan menyebutkan “ setiap ada nabi yang diturunkan, ia memberikan misi dari Tuhan agar para manusia berdiri diatas moralitas yang digariskan oleh nya. Hal ini terjadi terus begitu yang berjalan atas 25 rasul / nabi sampai yang terakhir adalah Nabi Muhamad Saw. *1.
Pengaruh-pengaruh peradapan yang memberikan pandangan kemajuan atau sosialisasi kehidupan yang dapat menunjukan terbentuknya transparansi demokrasi dunia telah terjadi sangat kompleks. Berbeda dengan pola sistim inovasi kitab suci pada sisi lain unsur compleksitas dari filsafat eimanan baik pada generasi romawi kuno, romawi, bar-bar dll telah menetapkan sub sistim yang sangat berarti untuk menunjukan terbentuknya transparansi kehidupan peradapan demokrasi scara sosilogis. Dengan filosofi Socrates, aritoteles, plato, decrates, kaum sophi dan stoick yang tatanan masyarakat telah terbentuk. Dalam sistim kerajaan, ke kaiseran, yaiu kaser romawi, kerajaan yunani, cina hamurabi, adalah momentum empirical yang sangat berarti dalam perdebatan science demokrasi dunia.
Perkembangan fenomena peradapan memberi bentuk terhadap makna dan fungsi demokrasi. Fenomena lain dimaksud untuk memberikan perbandingan dalam skala sistim demokrasi Islam yang berkembang pada abad 1 hijriah atau 574 M. Demokrasi islam yang digeneralisasikan dalam al qur’an dan merupakan transformatif nilai; dapat ditentukan dari ilmu demokrasi islam, iman demokrasi islam, akhlak demokrasi islam secara ideal.Gambaran ini dapat ditelan dengan mengemukakan descriftif seperti pemikiran Socrates “ Socrates adalah maestro human raigh yang sekaligus filosof termasur dizamannya dan untuk pertama kali direkap dalam sejarah peradapan manusia.” Socrates hidup ditahun 450 sebelum masehi dengan alur pemikiran teori-teori demokrasi masih dipandang actual dalam science moderen. Yang masih mengilhami para pemikir dan filosof dijaman ini. *2
Prediksi transpansi demokrasi dunia saat ini diletakan kedalam pemikiran peradapan religius yang tertinggi. Dengan membentuk sistim filosophy dari peradapan agama samawi masing-masing. Atau dapat disebut pengelompokan demokrasi yang mencirikan nilai-nilai agama samawi bermakna.. Komunitas masyarakat dalam kepatuhan yang bercermin dari ketaatan terhadap nilai-nilai kitab suci dan rasionalitas kenabian yang dibawah oleh masing-masing rasul dan nabi secara generik. Pembentukan demokrasi yang jauh berbeda makna dengan sistim nilai teoritis dari keberadan law of improvicment ( human right ). Demokrasi yang menjadi indikator tumbuhnya sistem kesejahteraan masyarakat ( komunitas masing-masing ). Bentuk-bentuk ini digolongkan sebagai filosophy dasar demokrasi atau disebut dengan demokrasi murni. Pada sisi pandang teoritis, nilai komplementair demokrasi dengan dasar filosophy dan science memiliki hubungan yang sangat erat. Untuk membentuk demokrasi yang dikenal dunia saat ini, fenomena kehidupan manusia atau peradapan manusia menjadi di alektica atau logika demokrasi yang memiliki unusr-unsur dan sifat-sifat yang utama. Yaitu :
a. Implementasi ajaran kitab suci dan fakultas kenabian.
b. Tatanan law of improvicement ( human right, equaliti befor the law. )
c. Perjalanan demokerasi dengan matriks dan filosophy dan science.
Implementasi ajaran kitab suci dan fakultas kenabian
Bentuk masyarakat dunia yang terbentuk dari sepectrum agama samawi, mensakralkan sistim nilai yang diletakan pada eksistensi kitab suci dan logika para rasul dan nabi. Dengan menjadikan kenabian adam sebagai bentuk awal dari atanan masyarakat dunia. Determinasi kehidupan nabi Adam As. Yang telah menjatuhkan cintanya kepada Siti hawa diactualisasi baik secara ilmiah dan ritual sebagai manusia yang pertama hidup diatas dunia. Interprestasi ini ditetapkan dalam kitab suci al qur’an dengan mensinyalir makna yang signifikan dari fungsi kenabian Adam AS dalam sendi pokok demokrasi Islam dengan sebutan sebagai Kalifah Filardy atau The frist man supermacy of earth. Atau kesempurnaan supermasi manusia pertama didunia. Yang dijelaskan oleh Firman Allah SWT dalam
Yang artinya: Dan kami berfirman, HAI ADAM AS DIAM LAH OLEH KAMU DAN ISTRIMU SURGA INI DAN MAKAN LAH. MAKAN -- MAKANAN YANG BANYAK LAGI BAIK DIMANA SAJA YANG KAMU SUKAI DAN JANGANLAH KAMU DEKATI POHON INI . Yang menyebabkan kamu menjadi orang-orang yang dholim lalu keduanya digelicirkan oleh syaietan dari surga. Dan dikeluarkan dalam keadaan semula. Dan kami berfirman turunlah kamu sebagian kamu menjadi musuh yang lain dan dan bagi kamu adalah tempat kediaman dibumi dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan. . *3 Komunitas nabiyullah Adam A.S. yang sederhana ini memiliki arti yang penting dalam perdebatan manusia dengan beraneka ragam empiris. Suatu bentuk yang meletakan nilai sentral dari aplikasi kehidupan yang menyatu dengan alam konsiderantia. Untuk menjabarkan komunitas dari kehidupan manusia pertama didunia ini. Artinya meletakkan kemampuan peradapan dari logica sciensce dan teknologia yang bereksisensi pada wahyu dan firman Allah SWT. Suatu keseragaman yang dianut bersama-sama dari nilai gama-agama sama secara homogen. Para kelompok ahli menjelaskan bahwa makna-makna teoritis dimaksud dengan telah sbb : Setelah nabi adam as , orang mengenal nabiyullah syaits AS yang menurut riwayat ia adalah cucu adam, ia telah menerima beberapa suhuf yang dikenal dengan nama suhuf syait as. Disusul dengan keturunannya yaitu nabi
Karakter fakultas kenabian dan rasul menjadi fenomena perkembangan dan pertumbuhan komunitas kedalam tata nilai progresif. Dengan konsekwensi yang tergantung pada sifat dan ciri eksistensi wahyu dan rasionalitas dari fakultas kenabian dan rasul. Kemudian menjadi dogma yang berinteraksi pada dimensi ruang dan waktu dengan membentuk nilai-nilai masyarakat kedalam sub sistim yang kompleks dann besifat mencerminkan peradapan manusia religius. Didalam al qur’an
Yang artinya : Dan sesungguhnya kami telah mengutus rasul dan tiap-tiap ummat manusia untuk menyerukan sembahlah Allah SWT dan jauhilah tingkah itu. Maka diantara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah SWT dan ada pula diantaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan-nya, maka bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan rasul-rasul. Bentuk transparansi demokrasi pada fakultas kenabian dan rasul, memiliki horison yang luas dan berciri peradaban pada masing-masing komunitas jenis ini, terletak pada ethos , ethika kepatuhan pada self institusionalism zat allah swt. Daya lentur ethika kepatuhan komunitas terhadap demokrasi tertentu akan menjadi tolok ukur daya tahan sistim nilai demokrasi dunia secara historis.
Paradigma yang dapat diketengahkan dalam komunitas ini disebut dengan demokrasi komunitas para nabi dan rasul dan transparansi demokrasi yang nampak dialogis yaitu demokrasi para nabi dan rasul sebelum fakultas kenabian Muhamad SAW. Bentuk demokrasi para nabi dan rasul sebelum nabi Muhamad SAW yang dimaksud adalah demokrasi komplementar. Oleh karena dari demokrasi Islam yang terbentuk dari sinyalelemen al-qur’an dengan facultas kenabian Muhamad SAW telah mencakupi dimensi demokrasi para rasul dan nabi sebagai sub-sub demokrasi yang menjadi perumpamaan dan contoh dari eksistensi wahyu dan firman yang diterima oleh Facultas Kenabian Muhamad SAW.
Assallamu'alaikum Wr. Wb.
BalasHapusHi friend, peace...
Postingannya bagus, karena dapat menambah wawasan pembaca. Thanks, yaa...
Kalau sempat silahkan baca postingan saya di http://sosiologidakwah.blogspot.com
@aristiono nugroho
BalasHapusterimakasih atas komentar dan kesediaan bapak menjadi pengikut.
Belum semua tulisan adalah tulisan saya pribadi, tulisan-tulisan yang saya nilai bagus juga saya masukkan dalam blog saya.
salam untuk keluarga