Senja ... saat itu, saat kau minta aku hadir di pondokmu.
Sudah lama kita tak bertemu ... memutus waktu yang tadinya kau selalu bersamaku.
Aku rindu ... kaupun rindu ... aku tahu.
Egoku membuatku hanya mampu melirikmu
Kaupun begitu ...
Seribu cerita yang tadinya telah kusimpan untukmu
ternyata tak mampu ku urai saat itu
demikian juga kamu
Bunda ... orang bilang watak kita sama
Bunda ... orang bilang ego kita sama
Perlu cukup banyak waktu bagiku, agar kumampu bercerita
Perlu cukup banyak basa basi agar aku mampu merunut suatu cerita
Senyum ikhlasmu
Semua harapanmu untukku
Serasa begitu berat dipundakku
Dulu kumampu tegar, karena ada kau disisiku
Dulu kulupakan waktu, karena ada kau bersamaku
Kini ... telah hilang semua itu
Kini ... tak ada lagi tawamu, marahmu, candamu,
dan semua tentangmu ...
Kurasakan hari begitu panjang
Kurasakan hari begitu melelahkan
Tak ada lagi tempatku bertukar pikiran
Tak ada lagi tempatku mengadukan semua permasalahan
Aku sendiri bunda ... tanpamu
Aku merasa sepi ... tanpa hadirmu
Denganmu aku merasa bisa berlari sekencang kroya
Denganmu aku merasa bisa memanggul semua duka
Denganmu aku merasa mampu menantang semua masalah
Bunda
sungguh kumerindukanmu
kembali duduk bersamaku
Akankah kau tahu itu ?
Mesti itu tak terucap dari bibirku.
Rabu, 21 April 2010
Langganan:
Postingan (Atom)